Langkah Kemenprin Terus Dorong Produksi Keramik Nasional
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lagi memicu keproduktifan dan daya saing industri keramik. Bidang ini berpotensi dan kesempatan yang besar untuk ditingkatkan dalam negeri bersamaan dengan tersedianya sumber daya alam yang jadi bahan baku, menyebar di beberapa wilayah.
ada risiko kafein berlebih dalam minuman anak
"Secara kemampuan dan kekuatan, industri keramik kita sudah sanggup penuhi keperluan nasional. Akan tetapi, kami menggerakkan pendayagunaan tehnologi buat membuat produk yang inovatif dan bersaing," kata Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pemrosesan Bahan Galian Non Logam, Adie Rochmanto Pandiangan di Jakarta, Senin (6/12/2020).
Adie mengatakan, beberapa peraturan vital yang sudah digerakkan pemerintahan dalam rencana mengangkat daya saing industri keramik nasional pada teror produk import, diantaranya ialah implementasi safeguard atau pengenaan Bea Masuk Perlakuan Pengaman (BMTP) pada import produk ubin keramik. Disamping itu, pemerlakukan harga gas bumi untuk bidang industri sebesar USD 6 per MMBTU.
"Usaha pemerintahan yang sudah dikerjakan itu, benar-benar mengangkat pemulihan performa industri keramik nasional dan dirasa faedahnya adanya kenaikan kebutuhan pasar dalam negeri atau export," tuturnya.
Akhirnya, tutur Adie, sekarang ini, utilisasi produksi nasional dari bidang industri keramik mulai naik sampai 65 % pada November 2020. "Diinginkan tetap akan bertambah s/d tahun akhir 2020 sejumlah 70 % dari mulanya cuman utilisasi cuman sekitar 45 persen-50 % sebab wabah Covid-19," tambah ia.
Saat itu, Ketua Umum Federasi Bermacam Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyantomengemukakan, pemulihan industri keramik di tanah air nampak hasil dari performa exportnya. Sejauh Januari-September 2020, sesakalan produk keramik nasional capai USD 49,8 juta atau bertambah 24 %, dan secara volume tembus angka 12,8 juta m2 atau naik 29 %.
"Performa export sepanjang sembilan bulan pada tahun ini adalah yang paling tinggi semenjak tahun 2016. Kenaikan nilai export itu, sebab lebih baik dan bertambahnya daya saing industri keramik pada harga gas baru dan mulai dibukanya lockdown di beberapa negara arah export," katanya.
Tentang hal lima negara arah export khusus untuk produk keramik nasional, yakni ke Filipina, Malaysia, Taiwan, Thailand dan Amerika Serikat.
"Kenaikan export berlangsung dengan arah negara Amerika Serikat capai 130 %, Filipina seputar 60 % dan Taiwan 40 %," sebutkan Edy.
Menurut dia, perolehan ini menunjukkan jika secara kemampuan SDM industri atau kualitas bahan baku lokal sanggup berkompetisi dengan produk keramik semacam dari negara Eropa.
"Keinginan export ke Amerika Serikat bertambah tajam untuk beberapa produk keramik fragmen premium, di mana beberapa anggota Asaki sudah adopsi tehnologi terbaru dan tercanggih sekarang ini untuk produksi keramik big slab (ukuran jumbo) dan beberapa produk olahan yang lain yang memberi nilai lebih," tutupnya.
Masjidil Haram, Mekah dipakai untuk acara tawaf dan sa'i. Tetapi tidak perlu takut kepanasan mencapai keramik marmer waktu acara.